Program Sarjana Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) untuk tenant Eureka Food Court Maranatha. Kegiatan dengan tajuk “Pelatihan Pengukuran Kepuasan Konsumen bagi Tenant Kantin Perguruan Tinggi” ini diadakan pada tanggal 25 Juli 2024 secara tatap muka di Coworking Collaboration Multifunction, Eureka Food Court.

Pelatihan diadakan dengan tujuan membantu para tenant dalam melakukan pengukuran tingkat kepuasan konsumen secara tepat, akurat, dan mudah. Hasil dari pengukuran tersebut bisa menjadi tolak ukur dalam melakukan strategi pemasaran masing-masing tenant.

Kegiatan PKM ini diketuai oleh Jimmy Gozali, S.T., M.T., dengan pemateri Dr. Ir. Christina Wirawan, M.T.; Dr. Indah Victoria Sandroto, S.T., M.T.; Yulianti, S.T., M.T.; dan anggota Melina Hermawan, S.T., M.T. Para pesertanya merupakan 23 orang perwakilan dari 20 tenant Eureka Food Court.

Sesi pelatihan dibuka dengan pre-test yang mengukur pengetahuan dan pemahaman peserta mengenai topik kepuasan konsumen, salah satunya adalah cara-cara untuk mengukur kepuasan konsumen. Setelah itu, ada kaidah untuk membuat, menyebarkan serta mengolah kuesioner, dan cara menentukan prioritas perbaikan untuk meningkatkan kepuasan konsumen.

Selanjutnya, Christina menyampaikan paparan mengenai service quality. “Tenant harus mengenali target market-nya masing-masing karena mereka memiliki tingkat harapan terhadap produk atau jasa yang berbeda sehingga masing-masing penilaiannya pun akan berbeda,” ungkap Christina. Menurutnya, jika tingkat harapan lebih tinggi daripada pengalaman konsumsinya, maka tingkat kepuasan konsumen masih tergolong rendah.

Pada sesi pemaparan kedua, Indah memberikan materi dengan topik “Pembuatan dan Penyebaran Kuesioner”. Dalam paparan, ia menjelaskan tentang konsep bauran pemasaran 7P (Product, Place, Price, Promotion, People, Process, dan Physical Evidence). Bauran ini dijabarkan dalam beberapa indikator yang selanjutnya akan disusun dalam bentuk pernyataan dan pertanyaan pada kuesioner. Kuesioner yang sudah dibuat, kemudian bisa dicetak dalam bentuk formulir fisik ataupun daring. Dalam hal ini, Christina menyarankan untuk menggunakan platform daring Google Form agar pembuatan kuesioner bisa lebih efektif dalam pemanfaatan waktu dan modal. Selain itu, ia juga melakukan simulasi pengisian kuesioner bersama para perwakilan tenant.

Selanjutnya, pada sesi pemaparan “Penentuan Prioritas Perbaikan”, Yulianti mengatakan, “Data-data yang sudah dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner selanjutnya harus diolah dan dianalisis untuk menemukan titik temu dari harapan dan kepuasan konsumen.” Ia juga turut mengatakan bahwa variabel-variabel yang sudah diolah bisa dimanfaatkan untuk menentukan prioritas perbaikan dalam meningkatkan kepuasan konsumen.

Pada penghujung acara, Melina sebagai perwakilan tim PKM menyampaikan harapannya agar pelatihan yang diadakan ini bisa bermanfaat bagi para tenant dalam melakukan pengukuran kepuasan konsumen sehingga bisa meningkatkan penjualan produk mereka. (ew/vir)

10 September 2024