Fakultas Teknologi dan Rekayasa Cerdas (FTRC) serta Fakultas Hukum dan Bisnis Digital (FHBD) Universitas Kristen Maranatha bekerja sama dengan Cardano Community Indonesia menggelar talk show berjudul “DeFi Odyssey: Navigating the Blockchain and Cryptocurrency Ecosystem with Cardano”. Acara ini berlangsung pada Jumat, 28 Februari 2025 di Exhibition Hall, Gedung B, dan terbuka untuk umum.

Dekan FTRC, Oscar Karnalim, S.T., M.T., Ph.D. mengatakan, acara ini memberikan wawasan objektif mengenai blockchain dan decentralized finance (DeFi) dari sisi teknis dan finansial. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa acara ini dirancang untuk memberi manfaat bagi mahasiswa Maranatha serta masyarakat luas.

“Kami sangat adaptif terhadap tren terbaru, termasuk perkembangan teknologi di FTRC. Jika ada sistem atau teknologi baru, kami akan berupaya mengadakan acara serupa. Melalui acara ini, saya harap mahasiswa Maranatha bisa lebih aware akan topik yang dibahas, mampu menerapkan bahkan mengembangkan inovasi terkait blockchain dan cryptocurrency, serta dapat lebih memahami strategi investasi yang sesuai dengan kondisi mereka,” ucap Oscar.

Berbagai topik diangkat dalam talk show ini. Dosen Program Sarjana Teknik Informatika UK Maranatha, Sulaeman Santoso, S.Kom., M.T., dengan materi berjudul “Blockchains: Potentials” dalam sesi Cardano Recap 2024. Ia membahas potensi blockchain, termasuk transparansi, keamanan data, efisiensi transaksi, serta perannya dalam menghilangkan perantara dan menciptakan ekosistem yang lebih terbuka serta inklusif.

Selanjutnya, founder Cardano Community Developer Indonesia, Valdryan Ivandito, S.T., membahas evolusi blockchain serta ekosistem DeFi di jaringan Cardano dalam sesi DeFi in Cardano dengan materi “Menjelajahi Ekosistem DeFi: Membuka Revolusi Keuangan di Atas Jaringan Cardano”.

“Ekosistem DeFi di jaringan Cardano merupakan layanan keuangan tanpa perantara yang menggunakan fitur smart contract, yaitu program layanan keuangan otomatis berbasis blockchain sebagai komponen utama. Dibandingkan dengan sistem keuangan tradisional, DeFi memberikan aksesibilitas global dan efisiensi yang lebih tinggi, tetapi tetap memiliki risiko seperti volatilitas pasar dan celah keamanan dalam smart contract yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh peretas,” ujar Valdryan.

Sesi Blockchain Experts menghadirkan tiga pembicara dengan beragam perspektif, Andre Elausta, S.T., CFP®, membahas perencanaan keuangan dan investasi dalam pemaparannya yang berjudul “Lengkapi Diri, Baru Investasi!”, Associate Professor Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, Prof. Dr.rer.pol. Hamzah Ritchi, S.E., MBIT., Ak., menyampaikan materi “DeFi: The Impact of Blockchain on Business and Management”. Sementara itu, Wisnu Uriawan, S.T., M.Kom., Ph.D., dosen Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati,memaparkan materi “DeFi Odyssey on Blockchain (Challenges and Opportunities)”.

Seluruh rangkaian acara ditutup dengan sesi tanya jawab dan pengundian grand prize bagi seluruh peserta yang hadir. (av/vir)

13 March 2025