Universitas Kristen Maranatha melalui Direktorat Kemitraan dan Perhimpunan Perempuan Indonesia Tionghoa (PINTI), Jawa Barat, menyelenggarakan Industrial Gathering & Gala Dinner pada Jumat, 27 Januari 2023. Acara yang berlangsung di Auditorium Prof. Dr. P. A. Surjadi, M.A. ini mengusung tema “Kolaborasi untuk Melaju Lebih Cepat”.

Membuka acara, Ketua PINTI Jabar, Dr. Pan Lindawaty S. Sewu, S.H., M.Hum., M.Kn., berbahagia karena bisa berkolaborasi bersama dengan pihak industri untuk membahas “Akulturasi Budaya Tionghoa dan Sunda”. “Akulturasi budaya ini saling memengaruhi kehidupan kita sehari-hari,” tuturnya.  Pembahasan tersebut dikemas dalam talk show yang menghadirkan dua narasumber yang akan membahas akulturasi kebudayaan Tionghoa dan Sunda.

Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain, R. A. Dita Saraswati, S.Ds., M.Ds., memandu sesi talk show yang menghadirkan narasumber Elizabeth Susanti, B.A., M.Ds., Ph.D. (dosen FSRD) dan Abah Widya (sesepuh Cireundeu). Dalam kesempatan ini, Elizabeth memberikan penjelasan mengenai “Budaya Tionghoa sebagai Potensi Wisata Pemukiman Tionghoa Jamblang”. Ia menjelaskan sejarah perkembangan kebudayaan Tionghoa di Indonesia. Mulai dari budaya Tionghoa yang dilakukan secara tertutup, hingga akhirnya pada 2002 perayaan Imlek secara resmi diakui sebagai hari nasional. Selain itu, Elizabeth mempresentasikan berbagai upaya FSRD Maranatha dalam mengembangkan daerah wisata dan pelestarian kebudayaan Tionghoa di Desa Jamblang, Cirebon.

“Masing-masing tempat punya budayanya. Jadi, mari kita menggali potensi yang kita punya untuk bekerja sama melakukan sesuatu yang berguna bagi daerah atau satu kota dimulai dengan yang kecil dulu,” ucap Elizabeth menutup materi.

Di sisi lain, Abah Widya berbicara mengenai “Ais Pangampih Masyarakat Sunda Wiwitan Cireundeu Cimahi, Bandung”. Saat ini, Desa Cireundeu masih menjunjung tinggi dan menjaga tradisi. Desa ini juga telah menjadi bahan penelitian banyak pihak. Warganya hidup berdampingan di tengah banyak perbedaan sesuai dengan kearifan lokal “Silih asah, silih asih, silih asuh”. “Toleransi beragama itu dilakukan dan jadi sebuah keindahan karena hidup berdampingan, campur baur,” tambah Abah Widya.

Acara ini juga dimeriahkan dengan beberapa penampilan dari unit kegiatan mahasiswa dan Perkumpulan Cinta Budaya Nusantara. Selain itu, bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan pun turut diadakan di pelataran Exhibition Hall. Pelayanan yang diberikan, yakni pengecekan gula darah, tensi, dan konsultasi kesehatan. Seluruh rangkaian acara diakhiri dengan Gala Dinner. (gn)

1 February 2023