Salah satu kegiatan yang diadakan UK Maranatha dalam Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2021 adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) di Desa Bojonghaleuang, Kabupaten Bandung Barat. Bekerja sama dengan Kota Baru Parahyangan (KBP) dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Maju Bersama Sejahtera, FSRD Maranatha mengadakan pelatihan ecoprint pada 20-21 Oktober 2021.

Selain memberikan pelatihan kepada masyarakat Desa Bojonghaleuang, tim Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M) FSRD Maranatha juga merancang modul dan media infografis untuk membantu masyarakat melakukan praktik ecoprint. Tim tersebut terdiri dari dosen dan mahasiswa Program Sarjana Desain Komunikasi Visual (DKV) FSRD Maranatha, yaitu Monica Hartanti, M.Ds.; Miki Tjandra, B.Ds., M.Ds.; Finna Amelinda; Halefi Syifa Ramadhani; dan Ivan Handy.

Dalam kegiatan ini, tim dari program studi DKV berkolaborasi dengan tim dari Program Diploma Seni Rupa dan Desain (D-III Fashion Design) Maranatha. “Tim DKV sudah mempersiapkan modul yang berisi langkah-langkah pembuatan batik ecoprint dan dikirimkan kepada anggota KUBE sebagai peserta pelatihan. Lalu keesokan harinya pada saat tim dari D-III Fashion Design memberikan penyuluhan secara daring tentang proses pembuatan batik ecoprint, peserta bisa melakukan praktik sambil melihat modul tersebut,” jelas Monica.

 

Baca juga: FSRD Maranatha Ajarkan Bisnis Kreatif Melalui Pelatihan Ecoprint di Desa Bojonghaleuang

 

Modul yang dibuat oleh tim DKV berisi langkah-langkah pembuatan batik ecoprint. Modul pelatihan berupa brosur dipilih dengan tujuan agar langkah-langkah pembuatan dapat dilihat secara langsung dan berulang. “Modul ini dapat dibaca berulang kali oleh ibu-ibu yang ingin membuat batik ecoprint secara mandiri setelah pelatihan, tanpa menggunakan teknologi ataupun data internet,” kata Monica. Untuk menjangkau masyarakat lebih luas, modul tersebut juga diperbesar dalam bentuk media infografis berupa banner. Ia melanjutkan, “Media infografis berukuran A0, dilengkapi dengan QR code yang bisa dipindai agar masyarakat umum dapat mengunduh materinya.”

 

Maskot Bunga Matahari dan Lebah Petani

Selain tersedianya dedaunan yang beraneka ragam untuk pembuatan motif batik ecoprint, di Desa Bojonghaleuang juga terdapat budi daya taman bunga matahari, pembuatan sabun bunga matahari, serta kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan bunga matahari.

Menanggapi permintaan dari pengurus KUBE, tim DKV juga merancang media infografis untuk mengedukasi masyarakat sekitar tentang pelestarian dan budi daya bunga matahari. Media infografis yang dirancang merupakan media informasi persuasif yang dapat diakses oleh anggota dan masyarakat umum. Media yang dipilih memiliki keunggulan antara lain: membuat informasi menjadi lebih menarik, lebih mudah dipahami, mengurangi kebosanan,dan membangkitkan minat seseorang untuk membacanya.

 

Baca juga: Sukses Kelola Hibah PKKM 1 Miliar, UK Maranatha Terima Pujian

 

Budi daya bunga matahari di Desa Bojonghaleuang sudah dikembangkan sampai dengan pembuatan sabun beserta kemasannya. Agar potensi tersebut mudah diperkenalkan dan diingat oleh masyarakat luas, tim DKV juga merancang maskot. “Desain maskot diberi nama Repa ‘Si Bunga Matahari’ dan Leba ‘Si Lebah Petani’. Rencananya oleh masyarakat setempat akan diperbanyak untuk menjadi suvenir yang dapat dipasarkan,” papar Monica.

Rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut sangat mendukung pembangunan berkelanjutan yang memiliki tiga pilar utama yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dari sisi ekonomi, kegiatan ini dapat menambah penghasilan masyarakat sekitar. Dari sisi sosial, dapat menyerap tenaga kerja di sekitar KBP dan mempererat tali silaturahmi antara masyarakat KBP dan penghuni yang berdomisili di lingkungan KBP. Sedangkan dari sisi lingkungan, alam sekitar dapat dimanfaatkan, serta menjadikan lingkungan sekitar menjadi lebih asri dan sehat. (is/gn)

18 January 2022