Wilujeng Rawuh di Maranatha Festival (Wiratha Fest) 2024 resmi digelar dengan tema “To Infinity and Beyond.” Seribu lebih mahasiswa baru (maba) tahun ajaran 2024/2025 mengikuti rangkaian acara penyambutan dan orientasi maba yang berlangsung selama tiga hari pada 3-5 September 2024.
Hari pertama Wiratha Fest 2024 para maba disambut oleh Pimpinan Universitas, jajaran dekan, serta organisasi mahasiswa dan unit kegiatan pada parade yang berlangsung dari Gedung Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni (DKA) menuju Auditorium Prof. Dr. P. A. Surjadi, M.A.
Dalam video sambutannya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., mengungkapkan bahwa masa perkuliahan adalah waktu terbaik untuk mengeksplorasi potensi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dunia. Ia juga menekankan pentingnya mengambil langkah berani dalam perkuliahan dan memanfaatkan kesempatan belajar di luar kampus melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan sebaik-baiknya.
Baca juga: Inilah Gaya Maba dan Mentor di Wiratha Fest Day 1
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Hanny Juliany Dani, S.T., M.T., turut menyampaikan, Wiratha Festakan memperkenalkan lingkungan baru dan membangun rasa kebersamaan antarmahasiswa baru. Melalui kegiatan ini, ia berharap maba dapat beradaptasi dengan lingkungan dan metode belajar di Maranatha agar perjalanan studi mereka dapat berjalan baik.
“Dengan tema ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih berani melampaui batas-batas yang ada, menjelajahi kemungkinan, dan dapat meraih pencapaian yang lebih besar dari apa yang pernah kita bayangkan. Manfaatkan kesempatan ini dengan baik untuk menjalin pertemanan, kerja sama, dan meningkatkan wawasan,” ucap Hanny.
Acara dilanjutkan dengan Enlightenment Session dan Student Activity Fair. Dalam Enlightenment Session, tiga narasumber hadir membekali para maba, di antaranya Angelo Wijaya (Value Creation AC Ventures), Alamanda Shantika Santoso (Independent Commissioner Blue Bird Group dan PT Mandiri Capital Indonesia (MCI), dan Jerome Polin Sijabat (Content Creator YouTube Nihongo Mantappu). Angelo dan Jerome menceritakan kisah kegagalan di balik kesuksesan mereka, sementara Alamanda menjelaskan latar belakang pendirian usahanya.
Jerome mengatakan bahwa kegagalan tanpa pembelajaran hanya akan mengulang kesalahan yang sama. “Kita tidak bisa berharap hasil yang berbeda jika kita hanya melakukan hal yang sama. Dari kegagalan, kamu akan tahu (kekurangan kamu) dan kita bisa berubah dari sana. Hal yang aku pelajari dari Jepang adalah menurunkan ego aku.” ungkap Jerome. (av/gn)