Dengan bekerja sama dengan PT Astra Honda Motor (AHM), Program Sarjana Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha menyelenggarakan webinar bertajuk How to be a Great Millenials in World Class Company pada Jumat, 26 Juni 2020. Webinar yang berhasil menarik sebanyak 700 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia ini menghadirkan Fauzi Wihardi, Export Planning Department Head dari PT AHM sebagai pembicara.

AHM merupakan bagian dari Astra International yang merupakan perusahaan multinasional dalam bidang otomotif. Dalam sesi pemberian materi, Fauzi berkesempatan untuk menceritakan pengalamannya bekerja di AHM selama 12 tahun. Sebagai permulaan, ia menjelaskan beberapa hal, mulai dari visi, misi, sejarah, pengenalan produk, hingga perjalanan ekspor yang dilakukan AHM.

Dalam memilih pekerjaan, Fauzi memberikan pencerahan mengenai apa yang mungkin akan dirasakan saat sudah lulus kuliah dan memasuki dunia kerja. Menurutnya, lulusan akan dihadapi dengan banyak pilihan. Memiliki pekerjaan sesuai dengan passion merupakan hal yang baik, tetapi kita juga harus menyadari adanya tuntutan kehidupan yang harus dipenuhi. Peserta diharapkan cukup dewasa dan bijaksana untuk memilih pekerjaan. Ada beberapa tips yang diberikan Fauzi untuk merencanakan sebuah karier, yakni know your values, learn about yourself, indentity your skills, research career option, dan link your major and career.

Fauzi mengatakan, mahasiswa saat ini masih ada di level knowledge, dan untuk mendapatkan skill dibutuhkan pengalaman. Cara mendapatkan pengalaman dan mengetahui apakah ilmu yang didapatkan selama berkuliah dapat diimplementasikan di dunia kerja adalah dengan memanfaatkan waktu kerja magang. “Jadi, skill itu bukan berarti dari sisi knowledge yang dipelajari, tetapi dari pengalaman,” tuturnya.

Pendidikan jurusan yang dimiliki merupakan ilmu dasar yang memberikan keunggulan di awal masa kerja. Menurut Fauzi, orang yang memiliki pekerjaan yang berbeda dengan bidang yang ditekuninya bisa saja berkembang dan maju dalam karier jika memiliki keinginan untuk belajar. “Untuk mencapai jenjang karier, kita punya technical skill yang harus diisi, tetapi kita tidak boleh melupakan adanya soft skill yang yang harus berjalan bersamaan,” katanya. Namun, rasio technical skill dan soft skill mungkin akan berbeda tergantung dengan jenis dan kondisi pekerjaanya.

Fauzi menambahkan, untuk mencapai jenjang karier yang lebih tinggi akan ada kompetensi yang harus diiisi, contohnya seperti kemampuan menganalisa, menilai, interpersonal skill, team work, dan lain-lain. Sehubungan dengan itu, kita juga dapat membentuk kompetensi dan meningkatkan performa pekerjaan dengan cara magang, training, seminar, dan berorganisasi.

Salah satu anak buah Fauzi, Cindhy Silo, berkesempatan membagikan pengalamannya sebagai karyawan baru lulusan bidang teknik industri yang bekerja di AHM. Beberapa hal yang dibagikan adalah mengenai keterkaitan pekerjaanya dengan ilmu teknik industri dan apa yang ia dapatkan selama bekerja di AHM. Cindhy juga setuju dengan pernyataan Fauzi sebelumnya bahwa soft skill sangatlah penting dalam dunia pekerjaan.

Fauzi berharap apa yang disampaikanya dapat menjadi bekal bagi mereka yang akan memasuki dunia kerja. (gn)

2 July 2020