Sebagai salah satu bahasa pemrograman, Python menjadi semakin populer, khususnya di bidang sains data, machine learning, dan juga deep learning. Seiring dengan semakin banyaknya implementasi Python, maka semakin banyak juga yang tertarik untuk mulai mengadopsi Python sebagai daily driver (dapat digunakan sehari-hari). Namun tidak banyak yang mengetahui teknik penulisan Python Code yang idiomatic atau yang biasa dikenal dengan istilah Pythonic.

Untuk meningkatkan keterbacaan dari kode yang ditulis melalui gaya Pythonic, dosen Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha, Setia Budi, S.Kom., M.Com., Ph.D. hadir sebagai narasumber dalam acara Roundtable ke-12  pada Sabtu, 31 Mei 2020. Acara yang berjudul “Writing an Idiomatic Python Code” ini pun dapat disaksikan melalui kanal Youtube BISA AI. Selain sebagai dosen, Setia Budi juga aktif sebagai peneliti di Commonwealth Scientific and Research Organisation (CSIRO), Australia, dan juga mengelola konten-konten pembelajaran pendidikan tentang teknologi informasi di kanal Youtube Indonesia Belajar.

Setia Budi mengatakan salah satu faktor mengapa Python menjadi populer adalah sintaksisnya yang lebih human-readable dan nyaman untuk diadopsi. Kenyamanan Python ini menjadikan suatu arahan menjadi lebih jelas sehingga bisa dengan mudah menangkap pesan yang dimaksud. Menurutnya cara penulisan kode sekarang dan 30 tahun lalu sudah jauh berbeda jika melihat dari tujuan dari penulisannya. Dahulu, Setia Budi jelaskan, menulis kode bertujuan untuk menjadikan komputer memahami apa yang kita inginkan atau menginformasikan logika yang dimiliki. “Namun saat ini, tujuan telah berubah pada arah agar logic yang kita miliki bisa dipahami oleh rekan kerja kita. Jadi sebenarnya tujuan utama dari idiomatic Python adalah supaya kode yang kita tulis itu makin human-readable,” jelasnya.

Sesi workshop yang ia bawakan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua cara menuliskan logic, konvensional dan Pythonic way, dengan melihat berbagai kasus yang ditemukan dalam bahasa pemrograman. (sg/gn)

24 June 2020